Punya cita-cita? mikir sekali lagi ya (part 1)

Anda punya cita-cita?

Berfikir ulanglah. Ya memang harus berfikir ulang...

Kenapa begitu ya?

Bukankah punya cita-cita itu bagus, hebat dan baik?

Semua perkataan baik akan pantas di ucapkan kepada cita-cita yang baik. Siapa yang akan melarang Anda untuk bercita-cita.? Tidak ada bukan?

Tidak ada yang melarang Anda untuk bercita-cita. Terlebih itu sebuah cita-cita mulia. Waktu kita masih duduk di sekolah dasar kita sering ditanyakan oleh guru-guru kita perihal cita-cita. Dengan bagga kita selalu menjawab :

"kalau saya besar nanti saya akan menjadi dokter". itu baik sekali....

"kalau saya besar nanti saya akan menjadi pilot". wah hebat...

"kalau saya besar nanti saya akan menjadi presiden". luar biasa...

"kalau saya besar nanti saya akan menjadi guru". sungguh mulia....

"kalau saya besar nanti saya akan menjadi penjahat.. eh,, pejabat maksudnya...(susah dibedakan)

"kalau saya besar nanti saya akan membahagiakan orang tua" (hehehe...ini juga cita-cita?)

"kalau saya besar nanti saya akan menjadi ...........ah, sudahlah...

Tinggi sungguh angan-angan kita semua. Tapi tak semua juga berani terang-terangan mengatakan bahwa kita punya cita-cita. Saya sendiri pun juga malu waktu masih Esede mengungkapkan cita-cita. Tapi jauh dalam hati saya pasti punya cita-cita walaupun sekarang sudah lupa. heh...

Bercita-cita itu sungguh berat ternyata,.

ini bukanlah tentang pesimis tapi mari kita bicara realita. Cita-cita apakah yang mudah untuk diraih.?

hampir tiada yang disebut cita-cita itu mudah untuk diraih.

Jika Anda ingin menjadi dokter maka Anda harus rajin membaca buku sejak masih sekolah. Waktu SMA Anda harus mengambil jurusan IPA yang banyak mengajarkan dunia keilmiahan. Anda harus akrab dengan istilah sains dan hafal pengertian. Anda harus mampu mempertahankan nilai yang bagus di setiap semester karena kampus-kampus kedokteran hanya akan menerima calon mahasiswa yang bernilai bagus di waktu SMA.

Setelah Anda memasuki dunia kampus jurusan kedokteran hal apa saja yang menjadi tantangan Anda disini?

1. Menghapal

ini menjadi makanan wajib suka atau terpaksa bagi mahasiswa kedokteran. Anda harus menghapal tentang anatomi, fisiologi, biokimia dan jutaan lainnya. Menghapal menjadi kewajiban seorang dokter karena nantinya Ia akan melayani pasien dengan banyak jenis penyakit dan tentu pula banyak jenis obat-obatan. Dan yang terpenting dokter jangan sampai salah dalam memberikan resep dan obat kepada pasien karena menyebabkan hal yang fatal. Kalau Anda adallah jenis orang yang tidak suka menghapal maka berfikir ulang lah untuk masuk ke jurusan ini. Akan tetapi jangan takut, menghapal akan menjadi mudah apabila disertai dengan memahami.

2. Anda harus rajin dan pintar

Anda rajin atau pintar?

Tanyakan lagi pada diri sendiri. silahkan liat indeks prestasi Anda setiap semester layakkah untuk menjadi mahasiswa kedokteran. Kalau meragukan saya sarankan untuk memilih jalan yang lurus lainnya. Seorang mahasiswa kedokteran itu haruslah seorang yang rajin, cerdas dan kuat lahir dan bathin. Seorang mahasiswa kedokteran akan dididik disiplin ilmu medis dan ilmu lainnya dengan sangat keras. Ini karena profesi kedokteran itu menyangkut hidup matinya seseorang.

3. Anda harus Beruang

Whats? Bukannya dokter itu manusia. Benar..!

Maksud saya disini jika Anda ingin kuliah dikedokteran maka harus memiliki uang yang cukup. Kuliah di Bidang kedokteran sangatlah banyak memakan biaya. Baik itu untuk membeli buku, uang praktikum, dan uang-uang lainnya. Jadi, sediakanlah tabungan yang cukup apabila Anda Ber"cita-cita" sebagai dokter.

Sulitnya untuk bercita-cita jadi dokter udah dijelaskan dan itu pun sebagian "kecil".

Bagaimana dengan cita-cita lainnya?guru atau presiden?

Mari kita bahas satu-satu..!

Guru adalah profesi yang mulia. Menurut saya profesi menjadi guru mungkin sedikit lebih mudah (ingat "sedikit"). Karena untuk menjadi seorang guru begitu banyak kampus-kampus besar yang membuka jurusan ini. Anda tinggal pilih untuk menjadi guru apa. Biasanya memilih jurusan guru adalah mereka yang benar-benar suka dalam dunia didik-mendidik. Mereka harus suka dengan anak-anak, mereka harus seorang yang kreatif karena guru yang kreatif sangat penting dalam dunia pendidikan. Hal yang paling besar menjadi tantangan seorang guru adalah ketika hendak dan akan menjadi guru.

ketika hendak, maksudnya disini ketika Anda telah menyelesaikan pendidikan dunia kampus dan di wisuda yang di hadiri oleh orang tua tersayang dan mantan terindah (hehe) maka Anda akan dihadapi kenyataan bahwa ternyata tak mudah untuk menjadi guru alias mencari lowongan sebagai guru. Anda bisa hitung berapa banyak calon-calon guru yang turut duduk disamping Anda wisuda. Berapa banyak pula calon-calon guru yang wisuda di hari yang berbeda dan kampus yang masih sama dengan Anda.?. Penyerapan tenaga kerja guru tidaklah sebanyak yang tersedia jangankan hanya setengah, 10 %-nya saja belum tentu terserap.

Nah, kedua anggap saja Anda sudah mendapatkan pekerjaan sebagai guru. Tantangan Anda belumlah habis. Anda harus siap dengan gaji yang tidak sepadan dengan pekerjaan yang Anda lakukan. Profesi sebagai guru tepatnya adalah sebuah pengabdian karena di negeri ini seorang guru bukanlah mendapat perhatian yang istimewa. Kalau hendak kita bandingkan dengan negara sebelah sungguh miris.

Bahas guru sampai sini aja ya... cukup rasanya.

lanjut "cita-cita" ingin menjadi presiden

Yang satu ini bisa dikatakan sebuah cita-cita yang "langka". mengapa tidak? Jumlah presiden dan wakilnya menjadi profesi yang paling sedikit di dunia ini. Hanya butuh seorang saja presiden dan seorang wakil presiden setiap 5 tahun atau bisa jadi 10 tahun kalau dia belum puas.

Apa yang yang harus dipersiapkan untuk menjadi presiden. Mungkin tak cukup waktu dan kata yang harus di ungkapkan ketika ingin menjadi presiden apalagi jika ingin jadi presiden di Indonesia.

Bukan tidak mungkin, semua itu mungkin jika ada kemauan.

Khusus yang bercita-cita ingin jadi presiden saya mau berpesan. Pesan saya bukanlah tentang bagaimana hendak jadi presiden tapi ketika nantinya Anda telah menjadi presiden.

Ingatlah bahwa negeri ini bukanlah merdeka seperti yang di idam-idamkan rakyat yang sesungguhnya. Anda bisa lihat siapa yang sebenarnya menguasai negeri ini. Perut siapa yang hampir meletus memakan kekayaan negeri ini. Belum ada satu pun presiden negeri ini yang mampu membawa negeri ini makmur. Kalau hanya tetap menjadi budak bangsa lainnya saya sarankan agar kamu kuburkan dalam-dalam cita-cita untuk menjadi Presiden.

Masih banyak lagi kalau kita nak bahas cita-cita, ada ribuan bahkan jutaan cita-cita dalam benak kita masing-masing. Saat ini saya bercita-cita agar cepat wisuda. hehehe....

Udah wisuda terus menjadi apa? Itu adalah rahasia saya dengan Rabb saya... kan di awal saya sudah mengatakan kalau saya seorang yang pemalu dalam mengatakan cita-cita. eh !

Pesan terakhir saya pada tulisan ini adalah

"Setelah membaca tulisan ini Anda jangan lupa menunggu part 2-nya ya............."

oleh :
Firdaus Suckseed (CEO www.anakriau.com)